Transit Oriented Development (TOD) – Berbagi Pengalaman Kami dengan Dunia –
Pengembangan kota berbasis transportasi publik, meningkatkan aksesibilitas sambil mengurangi ketergantungan pada mobil.
~ Sebagai ahli TOD dengan pengalaman dalam berbagai proyek, UR akan membantu Anda mewujudkannya. ~
Latar Belakang
Pada awal abad ke-20, perusahaan kereta api swasta di Jepang mulai mengintegrasikan pembangunan rel kereta dengan pengembangan kota. Saat ini, lebih dari 60% populasi Tokyo bergantung pada transportasi umum, dan Jepang memiliki banyak praktik unggulan dalam Transit-Oriented Development (TOD) atau Kawasan Berorientasi Transit (KBT).
Didirikan pada tahun 1955, Urban Renaissance Agency (UR) telah berfokus pada berbagai proyek perumahan dan revitalisasi perkotaan dalam jangkauan yang luas. Kami secara aktif mengimplementasikan proyek TOD, menyelesaikan lebih dari 200 inisiatif proyek, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan sektor swasta.
Secara global, TOD semakin diakui, terutama di Asia, di mana pertumbuhan populasi menyebabkan berbagai masalah perkotaan. Upaya untuk mengurangi emisi karbon sangat penting, mendorong minat terhadap TOD.
Situs web ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kami dalam bidang TOD, dan kami senang jika hal ini dapat membantu upaya Anda dalam meningkatkan TOD di negara Anda.
Sejarah TOD
1. New Urbanism di Amerika Serikat
Pada awal tahun 1990-an, Peter Calthorpe (Arsitek, Perencana Kota) mengemukakan konsep TOD (Transit-Oriented Development), yaitu pendekatan pembangunan komunitas yang utuh dan dinamis dengan pusat aktivitas yang berorientasi pada fasilitas transit transportasi umum. Konsep ini secara khusus mendorong pertumbuhan kota yang terorganisir secara kompak dan mendukung sistem transit pada transportasi publik, mencampurkan beragam fungsi komersial dan hunian dalam jarak berjalan kaki dari halte atau stasiun transportasi, serta mempromosikan ruang terbuka dan terciptanya rasa kebersamaan dalam komunitas.

Source:The Next American Metropolis, 1990 Peter Calthorpe
2. Awal Mula TOD di Jepang: Menghubungkan Fasilitas Transit dan Pertumbuhan Kota
Bermula dari wilayah Kansai, yang terletak di bagian barat Pulau Honshu dan dikenal sebagai pusat ekonomi, perusahaan kereta swasta terbesar di kawasan tersebut — Hankyu Railway — memperkenalkan konsep Transit-Oriented Development (TOD) di Osaka pada tahun 1910. Pendekatan ini mencakup pengembangan lahan di sekitar stasiun terminal dengan perpaduan ruang komersial dan perkantoran. Selain itu, Hankyu juga mengembangkan kawasan permukiman (kota baru) di daerah pinggiran.
Pada tahun 1920-an, Tokyu Railway, salah satu perusahaan kereta swasta terbesar lainnya, mulai menginisiasi konsep TOD di Tokyo. Hingga kini, kedua perusahaan tersebut tetap menjadi pelopor dalam banyak proyek TOD di seluruh Jepang.

Pandangan Kami tentang TOD
1. Empat Tipe TOD
Berdasarkan pengalaman luas kami dalam pengembangan berbasis TOD, kami mendefinisikan TOD sebagai pengembangan kota yang berfokus pada transportasi publik serta pembangunan terintegrasi di sekitar stasiun.
Berikut ini adalah perspektif kami beserta ilustrasi dari masing-masing tipe TOD ((1)~(4))

2. Empat Peluang untuk Mewujudkan TOD
Berdasarkan pengalaman panjang kami, terdapat 4 peluang utama untuk mewujudkan pengembangan berbasis TOD.
3. Infrastruktur dan Fungsionalitas untuk TOD yang Lebih Baik
TOD terdiri dari berbagai infrastruktur dan fungsi seperti yang disebutkan di bawah ini. Di antara elemen-elemen tersebut, kunci untuk mewujudkan TOD yang lebih baik adalah Traffic Plaza untuk angkutan pengumpan (seperti bus lokal), Pedestrian Plaza, serta Mixed-use Development (pengembangan kawasan campuran) yang mencakup perumahan.
Di Jepang, metode yang efektif seperti land readjustment (penataan kembali lahan) dan redevelopment (pembangunan kembali) telah digunakan untuk menempatkan plaza dan fungsi-fungsi penting ini di sekitar stasiun.
4. Koordinasi yang Tepat
Untuk mewujudkan TOD yang sukses, koordinasi yang tepat antara berbagai pemangku kepentingan sangatlah penting.
UR telah menjalankan peran ini dalam banyak proyek di seluruh Jepang.
Mengapa TOD?
Pertumbuhan dan konsentrasi penduduk yang pesat di wilayah perkotaan menimbulkan berbagai permasalahan kota seperti kemacetan lalu lintas yang parah, kecelakaan lalu lintas, polusi udara yang berat, kekurangan perumahan, dan perluasan kota yang tidak terkendali (urban sprawl).
TOD (Transit Oriented Development) akan menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.

TOD yang berhasil tidak hanya mengatasi tantangan perkotaan, tetapi juga membawa berbagai manfaat bagi kota dan warganya.

Proyek UR
UR telah melaksanakan lebih dari 200 proyek TOD. (per Maret 2024)

Jan. 2025